Sunday, June 21, 2015

Impian

Semua orang tau kalau impianku adalah menjadi penulis. Penulis dalam kategori apapun. Entah itu menjadi penulis puisi, penulis lagu, penulis cerpen, penulis novel, penulis essay, apapun. Aku suka yang namanya menulis, apapun bentuknya. Aku ingin hidup untuk menulis dan menulis untuk hidup.

Aku menyadari bahwa aku saat ini termasuk terlambat dalam menyelesaikan kuliah. Seharusnya aku sudah diwisuda setahun yang lalu, atau mungkin tahun ini. Dan sekarang, aku malah terjebak di sebuah fakultas (yang sebenarnya tidak jelek-jelek amat). Akupun sekarang mengambil cuti kuliah untuk menyelesaikan tulisanku. Karena tidak mau menganggur di rumah, aku akhirnya mengambil les bahasa Prancis di IFI untuk mengisi kekosongan waktuku agar tidak jenuh di rumah.

Entah pilihanku ini benar atau tidak. Tapi seseorang mengatakan kepadaku, kalau tidak ada langkah ekstrim, maka tidak akan ada yang namanya perubahan. Jadi, aku mengambil langkah ekstrim ini untuk perubahan. Perubahan ke arah yang lebih baik. Dan untungnya, sebagian besar orang di dalam hidupku mendukung pilihanku ini.

Alasan mengapa aku cuti sebenarnya simpel, aku tidak bisa menjalankan dua kegiatan dalam satu waktu. Contohnya ya, seperti kuliah dan menulis ini. Aku tidak bisa kuliah sambil terus menulis buku. Tanggung jawab kuliah jauh lebih berat dari masa sekolah. Kalau dulu di sekolah tidak belajar, nilai masih didongkrak oleh para guru. Sekarang, mau melaksanakannya, siapa yang mau mendongkrak nilaiku kalau bukan diriku sendiri? Jadi, inilah alasanku mengambil cuti. Supaya aku bisa fokus menulis dan semoga, dalam satu semester ini aku bisa menerbitkan sebuah buku.
.
Sebenarnya, dulu aku sudah pernah menulis sebuah buku dan berhasil dicetak dan didistribusikan ke seluruh Indonesia. Sayangnya, kegiatan itu bukan untuk komersial. Buku itu tidak kujual. Buku itu hanya diperbanyak untuk konsumsi sekolah dan pemerintahan karena aku memenangkan lomba dari Kementrian Agama. Perjanjian sudah ditandatangani, oleh karena itu bukuku bisa diperbanyak dan dijual ke sekolah-sekolah untuk dipajang di perpustakaan mereka. Yaah, minimal, namaku sudah mulai dikenal oleh kalangan pembaca yang masih duduk di bangku sekolah.

Saat ini, aku mau menerbitkan dan menjual bukuku yang paling pertama. Sebuah buku yang sudah kutulis sejak aku masih duduk di bangku SMP dan sampai sekarang belum rampung-rampung karena aku banyak melakukan perubahan terhadap beberapa konsep di dalamnya. Secara alur, tidak ada yang berubah karena aku mau mempertahankan cita rasa dari imajinasiku ketika masih duduk di masa SMP. Tapi untuk teori sains dan beberapa teknis penulisan banyak yang kurubah supaya lebih enak dikonsumsi oleh pembaca.

Di Wattpad, aku menerbitkan satu chapter demi satu chapter untuk melihat reaksi dan masukan dari pembaca; baik yang penulis profesional maupun orang awam. Sebenarnya aku lebih memilih komentar dari orang awam karena mereka adalah calon pasarku. Aku mau melihat bagaimana mereka menikmati bukuku. Dan untungnya, kemarin Mas Helmi mau memberikan masukan dari kacamata orang awam, sehingga aku bisa melakukan perbaikan-perbaikan yang kubutuhkan.

Untuk ke depannya, aku berharap untuk mendapatkan lebih banyak masukan dari orang awam. Aku mau para pembacaku memberitauku harapan mereka terhadap bukuku, bagaimana cara mereka menikmati sebuah bacaan, dan sebagainya. Selain untuk kepuasan pribadi, aku juga menulis demi kepuasan pembacaku. Bisa dibilang ini karena aku sudah lama bersekolah di Fakultas Ekonomi dan aku ingin mengaplikasikan ilmu ekonomiku ke dalam karya-karyaku. Semacam jualan. Ehe..

Semoga kalian semakin menyukai tulisanku dan mau membeli tulisan-tulisanku ketika sudah dijual nanti. Terima kasih untuk kalian yang mau menjadi followersku di akun-akun sosmed-ku, untuk kalian yang me-like, dan untuk kalian yang selalu setia menunggu karya-karyaku. Aku sangat menghargainya. Apalagi ketika kalian off anon. Aku akan lebih suka lagi. ;)
.
Sekian saja tulisan kali ini..

Terima kasih~

No comments:

Post a Comment