Saturday, May 30, 2015

Di Balik Nama Veinal Anovyn

Rasanya tidak sah jika aku memulai blog ini tanpa memperkenalkan siapa namaku yang sebenarnya. Tapi sayangnya, nama asliku, identitas asliku, adalah milikku yang tidak akan kuumbar di sembarang tempat. Jadi, aku akan memperkenalkan diri dengan nama pena-ku, sebagai Veinal Anovyn.

Sebenarnya, ada sejarah di balik nama tersebut. Ada alasan kenapa namaku begitu aneh dan tak lazim untuk ukuran nama pena seorang penulis Indonesia. Alasan itu adalah karena nama Veinal Anovyn diambil dari anagram nama asliku. Ketika itu aku dan teman-temanku sedang asik-asiknya bermain anagram, sehingga nama kamipun di-anagram-kan. Dan setelah di-anagram, namaku terdengar unik dan cukup enak didengar untuk dijadikan sebuah nama pena. Dari sana, aku mulai menggunakan nama ini sebagai nama aliasku.

Aku mulai menggunakan nama ini sekitar tahun 2008 atau 2009. Nama ini mulai kugunakan di akun-akun sosial mediaku seperti DeviantART, Twitter, dan Instagram. Namun, pada sekitar tahun 2011-an, nama ini berubah menjadi Uncle Voldie karena aku sedang senang-senangnya dengan Harry Potter dan aku jatuh cinta pada karakter Voldemort. Dari situlah nama Uncle Voldie muncul dan kugunakan hingga tahun 2015 ini.

Tapi, setelah menggunakan nama Uncle Voldie, aku merasa produktivitasku menurun dibandingkan ketika aku menggunakan nama Veinal Anovyn. Ketika aku menjadi Veinal Anovyn, aku menghasilkan karya-karya dan tulisan-tulisan yang bisa mencapai ratusan jumlahnya setiap bulan. Sedangkan ketika aku menjadi Uncle Voldie, aku mulai jarang menulis dan menggambar lagi. Dari sanalah, aku menyimpulkan bahwa di bawah nama Uncle Voldie, aku tidak produktif.. nama Uncle Voldie sangat tidak cocok untukku. Dan sejak itulah, aku mengganti namaku kembali menjadi Veinal Anovyn, yang bisa akrab disebut dengan 'Vei'.
.
Aku bisa mengatakan ini karena aku adalah seseorang yang percaya bahwa nama memiliki kekuatan khusus atau mistis. Nama adalah doa, itu benar. Ketika aku membuat nama Uncle Voldie, yang terbayang di otakku adalah seseorang yang sangat goofy dan tidak serius. Sedangkan nama Veinal aku beri harapan agar dia bisa menjadi seorang seniman dan penulis terkenal.

Dan, yaah, hal itu terbukti jelas dari kadar produktivitasku yang sangat anjlok belakangan ini. Aku kehilangan kepercayaan diri dan mulai bersembunyi di balik bayang-bayang Kyle. Kyle sudah mengatakan hal ini padaku, bahwa nama pena-ku berpengaruh terhadap kepribadianku. Meski awalnya tak percaya, Kyle bisa menjabarkan bukti-bukti otentik ke depan mataku sehingga aku percaya betul bahwa produktivitasku dipengaruhi oleh namaku sendiri.

Jadi, mungkin, hingga akhir hayat nanti, nama Veinal akan terus kupakai. Nama ini akan kugunakan untuk keperluan-keperluan sosialisasi seperti nama di akun sosial media dan juga di dalam buku-buku dan karya-karyaku yang lain. Semoga, dengan aku merubah nama pena-ku untuk kedua kalinya, aku menjadi lebih produktif dari biasanya. Semoga, di bawah nama Veinal Anovyn, aku bisa menghasilkan sebuah buku yang sama bagusnya dengan The Black Theater dan Farah Di Kota Mekkah. Semoga, dengan ini, aku bisa menunjukkan jati diriku yang sebenarnya.


Aku adalah Veinal Anovyn, seorang penulis.

No comments:

Post a Comment